Mac Yang Terpilu

Bulan mac itu

Mengingatkan aku

Tentang erti kesyukuran

Tentang pengorbanan

Kasih sayang dan kesempatan

SCOLIOSIS menggegarkan gegendang telinga

Apakah itu?

Sukar untuk ku mengerti

Tapi itu yang harus aku hadapi nanti

Matahari secerah harapanku

Berselindung di sebalik bayang – bayang

Berlagak tenang dan tenteram

Cuba menyembunyikan pilu di hati

Bila bulan mengambil takhtanya

Aku jadi resah dan gelisah

Kekecewaan merajai jiwa

Aku kalah pada perasaanku sendiri

Selalu bertanya pada diri

Apa yang tersembunyi di sebaliknya

Mampukah jiwa yang nipis ini

Melalui jalan takdirnya

Di saat itu

Kulihat wajah mama dan ayah

Ku jerit mohon ampun dan maaf

Tapi itu jeritan batinku

Lidah kelu tak mampu berkata

Mata berkaca menahan tangis

Aku tak mahu dianggap lemah

Aku hanya terdiam dan terus membisu

Bila waktu itu tiba

Aku pasrah dengan ketentuannya

Dengan doa dari semua

Aku yakin semua baik-baik saja

Berhari – hari terbaring layu

Jarum – jarum nipis terus menyeksa lengan

Syukur ada mama yang menjagaku

Tidak pernah lelah untuk menemaniku

Keluarga dan rakan datang memberi semangat

Gembiranya hati

Sesuatu yang aku tidak sedar selama ini

Mereka tidak membiarkan ku sendiri

Bila mereka pulang

Sepi kembali menemani

Ku lihat mata mama

Sayu terasa

Sebulan berlalu

Aku dilepaskan dari rantai kesepian

Kembali menjalani rutin harianku

Sebaik mungkin menjaga kesempatan yang diberi

 Waktu, detik dan saat itu

Menjadi erti dalam hidup

Menyedarkan diri

Supaya menghargai hidup ini

Terima Kasih mama, ayah, adik

keluarga & rakan-rakan..

Juga kepada doktor & nurse yang merawat..Terima kasih

~keBaya Sendat Sepatu MeRah a.k.a Ibunda yang bagi~

~kawan saya bagi - Fariq~